Melatih kemandirian anak memang bukan hal yang instan dan membutuhkan kesabaran. Perlu adanya proses yang bertahap dan konsisten karena anak-anak butuh waktu untuk mempersiapkan dirinya agar bisa mandiri. Namun, untuk mencapai kemandirian, anak membutuhkan “dorongan” dan juga dukungan dari orang tua. Lalu, apa saja cara yang bisa orang tua lakukan untuk melatih dan mempercepat kemandirian anak? Berikut tipsnya.
1. Hargai usaha anak
Usahakan untuk selalu menghargai kemajuan anak, sekecil apa pun itu. Apresiasi dari orang tua akan memberikan motivasi bagi mereka, lho. Seperti yang dikutip dari Parenting Indonesia, Dr. Frances Walfish, seorang psikoterapis anak dan orang tua serta penulis The Self-Aware Parent mengatakan, “biarkan si kecil tahu bahwa Anda menghargai kerja kerasnya. Bahkan jika hasil akhirnya tidak luar biasa. Serta dorong terus anak untuk terus berusaha.”
2. Perlu rasa tega
Sebagai orang tua, wajar jika merasa kasihan atau tidak tega saat anak kesulitan untuk melakukan pekerjaannya sendiri. Namun, agar anak bisa lebih cepat mandiri, perlu rasa tega dari orang tua dalam melihat anaknya melakukan pekerjaannya. Rasa tega ini bukan berarti tidak sayang, lho, Smart Parents. Justru rasa sayang ini diungkapkan dengan cara mendidik anak melakukan pekerjaannya sendiri untuk membangun pribadi yang mandiri.
3. Hindari untuk selalu membantu anak
Sebisa mungkin jangan langsung memberi bantuan pada anak. Jika anak meminta tolong untuk mengambilkan sesuatu, jangan langsung mengambilkannya, cobalah untuk memberi tahu terlebih dahulu petunjuk di mana letak barang tersebut. Bersabarlah untuk menunggu anak melakukan pekerjaan.
Berikan ia kesempatan untuk mencoba hingga ia terbiasa dan bisa menyelesaikannya dengan lebih sempurna. Semakin sering orang tua mempermudah pekerjaan anak, maka akan semakin lama proses belajar mandirinya.
4. Ajak anak untuk membantu pekerjaan rumah
Libatkan anak untuk ikut membantu pekerjaan rumah. Misalnya, anak bisa membantu menyapu, menjemur pakaian, mengelap meja, dan sebagainya. Kemudian, biarkan mereka merasa bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut. Berikan mereka kepercayaan dan jangan tolak bantuan mereka hanya karena anak belum bisa melakukannya dengan sempurna.
5. Sabar dan jangan terlalu memaksa
Kemandirian anak tidak didapat secara instan. Kemandirian didapat dari proses yang membutuhkan latihan dalam waktu yang tidak sebentar. Untuk itu, orang tua harus sabar dan menjaga diri agar tidak terlalu memaksa.
Seperti yang dikutip dari Parenting Indonesia, Katherine Hadley Cornell, Psy.D., psikolog dari Loyola University, Maryland, Amerika Serikat, mengatakan bahwa keberanian atau kemandirian anak-anak untuk mencoba sesuatu yang baru tidaklah sama. Ada yang melakukan hal baru dengan sangat semangat, dan ada yang masih perlu meyakinkan dirinya hingga benar-benar merasa pasti bahwa ia bisa melakukannya.
6. Tanamkan dengan terus-menerus
Berikan pandangan pada anak mengenai aktivitas-aktivitas yang bisa ia lakukan sendiri. Perkenalkan, beri contoh dan biarkan anak melakukannya berkali-kali. Buat suasana yang menyenangkan saat anak melakukan semua itu dan jangan membuatnya tertekan. Orang tua juga harus mencontohkannya sendiri. Misalnya, merapikan tempat tidur di pagi hari, membawa piring kotor ke dapur dan mencucinya, atau yang lainnya. Jika orang tua terus menerus mengandalkan bantuan ART, anak-anak pun juga akan sulit mengembangkan inisiatif untuk melakukannya sendiri.
7. Buat kesepakatan dengan semua anggota keluarga
Saat memutuskan untuk mulai melatih kemandirian anak, maka buatlah kesepakatan dengan pasangan, orang tua, seluruh keluarga yang tinggal di rumah, serta pengasuh anak agar mereka juga melakukan hal yang sama. Kesepakatan ini harus dipatuhi oleh semua orang agar tercipta konsistensi. Jangan sampai anak kebingungan karena ada perbedaan praktik antar orang.
Apakah Anda sudah pernah menerapkan salah satu tips di atas Smart Parents? Selain tips tadi, Anda juga bisa melatih anak untuk belajar mandiri menggunakan gadget di ruangbelajar. Yuk, buat penggunaan gadget anak menjadi lebih positif dengan menonton video beranimasi di ruangbelajar.
No comments:
Write comments